Tuesday, October 13, 2009

Mengatasi anak susah makan

Anak anda sedang susah makan?
Ada beberapa cara menyiasati klo anja lagi ga mau makan :
1. Bikin supaya anja lapar, caranya diajak olah raga dulu entah kejar-kejaran di dalam rumah atau jalan-jalan keliling komplek. Setelah itu baru disuapin.
2. Bikin menu yang bervariasi, mungkin anja bosan dengan menunya.
3. Alihkan perhatiannya ke hal-hal yang disukai anja, misalkan nonton lagu anak-anak kesukaannya. Sambil nonton sambil disuapin, ga terasa abis banyak lho makannya.
4. Dibelikan mainan baru, sementara anja lagi asyik mengeksplorasi mainan barunya, sambil kita suapin.
5. Ajak makan bersama anggota keluarga yang lain, karena anak seusia anja suka meniru jd kalo melihat anggota keluarga yg lain makan, dia juga ingin makan.
6. Kalau anja lagi ga mau makan karena mau tumbuh gigi, biasanya aku harus lebih telaten, nyuapin sedikit sedikit tapi sering.

Karena untuk anak usia satu tahun ke atas memiliki porsi makan yang tidak hanya susu tapi juga didukung oleh makanan pendamping sejak usia enam bulan.

"Enam bulan pertama, bayi harus mendapat ASI eksklusif. Setelah itu harus mendapat makanan pendamping ASI. Kalau transisi ini terganggu, misalnya anak hanya diberik ASI, maka pada usia satu tahun ke atas akan terus mengkonsumsi susu," kata dr. Rini saat Talkshow "Bagaimana Membentuk Seorang Anak Yang Sehat, Cerdas, dan Berkualitas" di Jakarta, Sabtu, 10 Oktober 2009.

Dengan terus mengkonsumsi susu, anak akan cepat kenyang dan akibatnya sulit makan. "Apalagi dengan susu yang iklannya mengklaim pengganti makan, akan membuat perut anak cepat kenyang,"

Padahal, nutrisi untuk anak perlu dipenuhi juga dengan karbohidrat dan vitamin selain protein dari susu.

Kecukupan nutrisi pada anak berusia lebih dari setahun tidak bisa diidentikkan dengan kenaikan berat badan.

Menurut dokter Rini, anak di atas usia satu tahun tidak mengalami kenaikan berat badan selama tiga bulan tidak akan masalah. Berbeda dengan bayi yang setiap bulannya harus mengalami kenaikan berat badan.

Sulitnya makan pada anak juga ditengarai karena sejak dini anak tidak dibiasakan mempunyai jadwal makan.

"Kalau sudah sejak bayi dibiasakan punya disiplin makan maka umur setahun dan selebihnya akan mudah makan. Apalagi kalau sudah umur setahun lebih, anak lebih suka main daripada makan," ujar dokter Rini.

Monday, October 12, 2009

Latih Kecerdasan Anak Sejak Lahir

Mempunyai anak cerdas menjadi dambaan setiap orangtua. Agar anak Anda cerdas, perlu stimulan-stimulan perangsang kerja otak sejak dini.

Psikiater anak dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Dr. dr. Tjhin Wiguna, SpKJ, mengatakan, stimulan bisa diberikan sejak bayi lahir.
"Rangsangan yang dilakukan harus dalam suasana bermain, terus menerus dan bervariasi," katanya dalam talkshow 'Bagaimana Membentuk Seorang Anak Yang Sehat, Cerdas, dan Berkualitas' di Jakarta, Sabtu, 10 Oktober 2009.

Rangsangan akan membantu pembentukan cabang-cabang sel otak dan melipatgandakan jumlah hubungan antarsel otak sehingga terbentuk sirkuit otak yang lebih kompleks, canggih, dan kuat. Pemberian stimulan bervariasi tergantung umur si anak.

Usia 0-3 bulan
Rangsangan yang bisa diberikan berupa rasa nyaman, aman, dan menyenangkan, seperti memeluk, menggendong, menatap mata bayi, mengajak tersenyum, membunyikan suara atau musik, menggerakkan benda berwarna mencolok, menggulingkan perlahan ke kanan dan ke kiri, serta memposisikannya tengkurap/ telentang.

Usia 3-6 bulan
Ajak bayi bermain cilukba, dan bercermin untuk melihat ekspresinya sendiri. Pada usia ini, mulailah melatih bayi untuk tengkurap, duduk, dan telentang sendiri.

Usia 6-9 bulan
Orangtua bisa mulai membiasakan memanggil nama si anak, berjabat tangan, bertepuk tangan, melatih berdiri dengan pegangan, dan membacakan dongeng.

Usia 9-12 bulan
Ajaklah si kecil untuk menirukan menyebut nama mama dan papanya. Ajarkan pula dia minum dari gelas, atau bermain menggelindingkan bola dan melatihnya belajar mengambil bola sendiri.

Usia 12-18 bulan
Ajarkan si kecil untuk mencorat-coret dengan pensil warna di kertas, menyusun kubus, balok, dan puzzle. Saatnya pula melatihnya berjalan tanpa pegangan, berjalan mundur, dan memanjat tangga.

Usia 18-24 bulan
Mulai ajak si kecil berdiskusi tentang gambar atau menunjuk bagian tubuh. Ajak bicara tentang kegiatan sehari-hari, dan latihan mencuci tangan.

Usia lebih 2 tahun
Pada usia ini anak sudah mulai disiapkan untuk aktivitas prasekolah. Ajar si kecil mengenal warna, menghitung benda, menyikat gigi, memakai baju sendiri, belajar ke toilet sendiri, dan semua hal yang melatih si kecil mandiri

sumber: vivanews.com, 11 okt 2009.