Friday, January 10, 2014

Mengatasi kemarahan (tantrum) pada anak umur 2tahun




Bayi mungilku zahra sejak memasuki usia 18bulan emosinya sangat cpat berubah dan sering marah, terutama kalau keinginannya tidak segera terpenuhi.

Perilaku ini membuat bunda bingung, karena secara verbal zahra belum bisa mengungkapkan secara jelas apa yang diinginkan.

Main ke website ayah bunda ketemu ini deh :
Anak usia dua tahun sering tantrum? Ini alasanya:

Selamat! Para mama yang memiliki anak usia 1,5 – 3 tahun, Anda semua telah memasuki tahap baru dalam proses tumbuh kembang anak. Bayi Anda yang mungil, lucu, dan menggemaskan; sekarang cenderung mengatakan “tidak” pada apa pun yang Anda minta ia lakukan. Emosinya sangat cepat berubah dan sering tantrum (mengamuk). Ia memukul, menggigit, bahkan melempar barang-barang ketika keinginannya tidak segera dipenuhi.

Perilaku ini membuat Anda bingung? Tidak hanya Anda, anak pun bingung pada apa-apa yang terjadi pada dirinya. Kini perkembangan kemampuan emosinya telah memungkinkan ia untuk memahami bahwa ia adalah pribadi yang berbeda dari orangtuanya. Apa-apa yang disukainya, belum tentu disukai pula oleh orangtuanya. Sebaliknya, apa-apa yang tidak disukainya, belum tentu juga tidak disukai oleh orangtuanya.

Pada tahap ini, anak ingin bisa mandiri; tetapi pada saat yang bersamaan ia juga tetap membutuhkan perlindungan dan dukungan Anda secara emosional. Mengapa? Karena ia takut. Ia masih tidak yakin akan kemampuan dirinya. Ini adalah masa-masa sulit baginya.

Selain masih sulit memahami hal-hal yang terjadi pada dirinya atau apa yang dirasakanya, berbagai kemampuan si 2 tahun juga masih sangat terbatas sehingga menimbulkan frustrasi. Misalnya, karena keterbatasan kemampuan berbahasa, anak sulit untuk menyampaikan atau mengekspresikan apa yang dirasakan atau yang diinginkannya.

Akibatnya, ia menumpahkan rasa frustrasi dengan mengamuk, memukul, menggigit, atau melempar barang-barang.

Semoga bermanfaat
Salam