Thursday, May 8, 2014

Diare dan Muntah

Diare dan muntah itu anugerah.
Kenapa?
Karena diare dan muntah, sama dengan batuk dan pilek, bukanlah penyakit, melainkan gejala.
Ada yang salah dengan system pencernaan kita, ada infeksi di sana, ada racun yang bersemayam di perut kita.

Dan secara alami, tubuh kita bereaksi untuk mengeluarkan racun tersebut dalam bentuk diare dan muntah.

Apa itu diare?
Kita disebut dengan diare bisa feses kita full air, tanpa ampas sama sekali. Bila masih ada ampas, bukan diare namanya.

Kenapa bisa diare (dan muntah)? Seperti dibilang di atas, diare dan muntah adalah mekanisme tubuh mengeluarkan racun dari system pencernaan kita. Diare dan muntah itu gejala.

Penyakitnya adalah infeksi. Bisa infeksi bakteri, bisa infeksi virus. Bisa pula karena alergi. Kalo yang terakhir ini, Cuma bisa sembuh kalo pencetusnya dihindari.

Diare bisa pula karena penggunaan antibiotik yang tidak tepat.

Boleh gak diare (dan muntah) dihentikan?

JANGAN! Bayangkan kalo di dalam perut ada racun, terus kita muntah dan mencret untuk mengeluarkan racun itu.
Tapi, kita stop diare (dan muntah)-nya dengan obat-obatan tertentu, akibatnya, racun itu gak bisa keluar, tetep ngendon di perut kita.
Akhirnya, sakitnya gak beres-beres…

Mau, gitu?

Terus, gimana nanganin diare (dan muntah)?

Diare (dan muntah) itu berbahaya bila terjadi dehidrasi.

Dehidrasi itu adalah kejadian di mana tubuh kita kekurangan cairan.
Maka dari itu, bila kita diare (dan muntah) atau ada anggota keluarga kita yang terkena diare (dan muntah), berikan cairan rehidrasi (kita kenal dengan ORALIT dan kawan-kawannya), awasi terus dan waspada, jangan sampai muncul tanda-tanda dehidrasi.

Gimana tanda-tanda dehidrasi?
Tidak buang air kecil > 8 jam,
bibir kering,
air mata kering ketika menangis,
skin turgor menurun (jika tangan dicubit, tidak akan kembali seperti semula), mata cekung,
abdomen (sekitar perut) cekung,
fontanelle (ubun-ubun) pada bayi cekung.
Lalu kalau sudah muncul tanda dehidrasi, gimana?

JANGAN PANIK!!! Segera bawa pasien ke UGD (bukan dokter praktik).

Tapi kita juga bisa menghubungi dokter bila:
- Ada darah di feses atau feses berwarna hitam
- Luar biasa mengantuk, sulit dibangunkan
- Luar biasa lemas, layu

Jadi, gimana menangani pasien muntah dan diare?
Berikan oralit sesering mungkin, dan bila masih ASI, berikan ASI sesering mungkin. Oralitnya bisa pake merk macem-macem, boleh pake yang mana suka.

Kita bisa membantu memadatkan feses dengan menerapkan diet B.R.A.T.Y. (banana, rice, apple, toast, yogurt) dan tempe.
Tapi kita tidak boleh mengonsumsi obat untuk menghentikan muntah dan diare, ataupun obat untuk memadatkan feses.

Jaga kebersihan, cuci tangan pakai sabun, karena penyebab diare dan muntah sangat-sangat mudah menular. Terutama pada pengasuh yang merawat pasien diare dan muntah, biasanya sang pengasuh tersebut sangat-sangat mudah tertular.

No comments:

Post a Comment