Sunday, December 21, 2014

Balita Gemar Berteriak

Jeritan balita menyaingi lengkingan penyanyi rock.

Meski Bunda berada di dekatnya, tetap saja balita memilih berteriak saat memanggil bundanya. Tak kenal waktu, balita kerap berteriak-teriak. Bunda jadi tidak sabar menghadapinya.

Menarik perhatian.
Balita usia 2 tahun mulai lancar berbicara.
Dia merasa perlu menunjukkan kemampuannya.
Apalagi kalau bukan dengan berteriak.
Dia juga sering berteriak untuk menarik perhatian orang lain saat ingin menyampaikan perasaan dan pikirannya, ini terjadi karena dia belum tahu cara menarik perhatian orang lain dengan benar, yakni dengan berbicara baik-baik.

Balita menggunakan teriakan itu sebagai sarana bereksperimen sejauh mana suaranya dapat didengar orang lain.
Dia juga belajar mengontrol volume suara dan tinggi rendah nada.
Dan tentunya kegiatan yang menyenangkan dan menghibur bagi dirinya.
Namun Bunda tak perlu khawatir, sebenarnya hal tersebut masih wajar.
Seiring bertambahnya usia, kemampuan komunikasi anak meningkat dan kebiasannya berteriak-teriak pun akan berkurang.

Bagaimana menghadapinya?
Jangan balas!
Satu hal yang harus Bunda perhatikan, jangan pernah membalas teriakan balita dengan teriakan juga.
Apalagi membentak menyuruhnya diam.
Dia justru akan berteriak lebih keras lagi.
Bunda harus memberi pengertian pada balita 2 tahun untuk berhenti berteriak-teriak.

Ucapkan dengan kalimat yang jelas dan dengan nada yang lembut.
Misalnya, “ Tidak perlu teriak, Bunda juga sudah dengar, kok. Nanti tenggorokannya sakit.”

Bunda jangan pernah menanggapi keinginan anak bila dia memintanya sambil berteriak.

Selalu minta balita untuk berkata secara santun, barulah Bunda penuhi keinginananya. Tak lupa beri pujian kalau balita sudah tidak berteriak-teriak lagi.

Salam
Bunda Zilah

Haruskah Balita Masuk Playgroup?

Tidak Harus!
Menurut Anna Surti Ariani, S.Psi, pakar perkembangan dan pendidikan anak, masuk playgroup itu tidak harus. Selama ada yang bisa menjaga anak dengan aman di rumah dan mampu menstimulasi dengan baik, balita tidak harus masuk playgroup.
Dan sepanjang orangtua atau pengasuh mampu menerapkan berbagai parenting style yang tepat, anak tak harus masuk sekolah sebelum usia 4 tahun.


“Dengan pola pengasuhan yang baik di rumah, balita justru bisa bermain dengan lebih bebas dan tenang. Tentunya juga perlu tambahan pengalaman bermain di luar rumah dengan para tetangga,” terang Nina.

Soal indikator,
menurut Nina berbeda untuk tiap usia.
Rata-rata anak dikatakan cukup siap sekolah jika dia sudah lebih bisa mandiri dan tak terlalu menempel kepada orangtua.

“Dia juga sebaiknya sudah bisa mengontrol buang airnya sehingga tak terus-terusan ngompol atau buang air besar,” jelas Nina.
Menurut Nina, anak di bawah 4 tahun boleh masuk sekolah jika syarat-syarat ini terpenuhi:
  • Tidak ada yang bisa memastikan keamanan anak di rumah. Misalnya, karena yang menjaganya di rumah adalah pengasuh yang belum sepenuhnya kita percaya.
  • Tidak ada yang mengerti cara menstimulasi anak sesuai usianya. Misalnya, karena anak pertama, ibu atau pengasuh hanya membiarkannya saja untuk menonton TV karena tak tahu apa yang harus dilakukan atau karena malas.
  • Tidak punya waktu untuk menstimulasi, misalnya ibu bekerja.
  • Tak ada yang paham tentang pengasuhan yang tepat untuk anak, sehingga anak terus saja dimarahi.
  • Tak ada yang mengerti apakah anak normal atau ada gangguan dalam perkembangannya.
  • Anak memang betul-betul terlihat punya minat pergi ke sekolah, tapi yang terakhir ini tak boleh dipaksa, karena walaupun berminat, mungkin saja sesekali dia malas sekolah.
Jangan memaksa!
Orang tua jangan terlalu bergantung pada sekolah.
Sekarang ini ada beberapa sekolah yang menerima anak kurang dari 6 bulan.
Sebenarnya, anak akan lebih baik berkembang di rumah dalam masa balitanya.
Jangan memaksakan anak untuk sekolah terlalu dini.

Menurut banyak penelitian, anak yang terlalu muda bersekolah, mungkin saja bisa mengikuti pelajaran tapi seringkali memiliki masalah dalam perkembangan emosi dan sosialnya kelak.
Jika di rumah, memang tidak ada yang bisa mengasuh secara aman dan menstimulasi anak dengan tepat, boleh-boleh saja anak bersekolah.
Pilih sekolah yang sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan balita.

Memilih Prasekolah.
Menurut Nina, sekolah terbaik itu tak ada.
Yang ada adalah sekolah yang paling tepat untuk balita kita.
Contohnya, sekolah harus tidak terlalu jauh dari rumah, paling jauh adalah 30 menit perjalanan (Menghitungnya bukan dari jarak tempuh namun waktu tempuh, mengingat sekarang jalanan begitu macet).
Jika anak aktif, ada baiknya bersekolah di sekolah yang memiliki halaman luas dengan kurikulum yang memungkinkan balita punya berbagai kegiatan aktif.
Sementara untuk anak yang cenderung pemalu, lebih baik pilih yang jumlah anak di kelasnya sedikit saja atau guru berhasil mengenalkan anak kepada beberapa teman yang minatnya sama (tentu saja baik sekali kalau guru mengenal anak secara pribadi).”

Bagi orangtua yang merasa perlu memasukkan balitanya ke prasekolah, penting untuk mengecek apakah anaknya berkembang sesuai dengan usianya atau ada keterlambatan yang harus segera dikejar,” terang Nina. Karena, tujuan sekolah di usia dini bukanlah untuk mempersiapkan diri masuk SD, tapi lebih berupa stimulasi yang tepat untuk usianya.

Faktor lain yang perlu diperhatikan untuk prasekolah terutama adalah bagaimana si guru memperhatikan dan mengasuh anak, karena guru sebetulnya adalah pengganti orangtua di sekolah. Selain itu, prasekolah sebaiknya mengutamakan anak senang sekolah, bukannya menuntut anak menguasai kurikulum tertentu. Fasilitas yang lain hanyalah tambahan.

Sumber : ayah bunda

Semoga bermanfaat
Salam
Bunda Zilah

Friday, December 19, 2014

Obat Dari Kebun

Balita sering menjadi langganan penyakit batuk, pilek dan infeksi saluran pernapasan (ISPA). Rata-rata, seorang anak mengalaminya 6-8 kali setahun. Agar tak melulu obat-obatan medis, coba beberapa jenis ramuan obat dari kebun.

BATUK.
Daun thymian berkhasiat mengurangi rasa sakit karena kandungan minyak asiri di dalamnya mampu meredakan bronkus, cabang tenggorok, yang kaku dan menghilangkan dahak.
Daun thymian dapat mengurangi peradangan dan bekerja melawan bakteri serta virus.

Caranya: Campurkan 5 tetes minyak dari daun Thymian dengan 1 sendok makan minyak zaitun atau minyak biji bunga matahari. Oleskan di dada anak untuk memberi efek menghangatkan. Campuran ini juga dapat dioles pada sapu tangan, lalu diletakkan di dada. Setelah 1-2 jam, efek pengobatan akan terlihat.

PILEK.
Garam dapur dapat menguras lendir di saluran pernapasan dan berkhasiat juga sebagai desinfektan.

Caranya: ambil satu sendok teh garam dapur, larutkan dalam 500 cc air hangat.
Dengan menggunakan pipet, teteskan larutan garam ini ke dalam lubang hidung. Untuk itu, anak harus berbaring agar air dapat mengalir dengan benar dan ke saluran yang tepat.

RADANG AMANDEL DAN ISPA.
Banyak minum air secara ekstrem sangat berkhasiat untuk mengatasi peradangan ini,
karena kuman segera bersih tersapu air di saluran pernapasan atas.
Obat alami lainnya yang dapat membantu adalah teh Salbei yang berkhasiat sebagai desinfektan dan meringankan selaput lendir.

SAKIT TELINGA.
Bawang merah dapat diandalkan untuk meredakan sakit berkat kandungan anti bakterial yang mampu melawan peradangan.

Caranya: Potong kecil-kecil 1-2 butir bawang merah, celupkan sebentar ke air panas.
Masukkan potongan bawang ke dalam kain bersih lalu bungkus rapat-rapat.
Letakkan di atas saluran telinga yang sakit - diikat dengan potongan kain atau ditahan dengan penutup kepala.
Tiga kali sehari, ganti bungkusan tersebut. Efeknya terasa dalam waktu satu jam.

Si Ajaib, Minyak Asiri. Minyak-minyakan yang secara tradisional digunakan untuk menghangatkan tubuh, biasanya mengandung minyak asiri.
Namun, saat ini telah dijual produk yang khusus mengandung minyak asiri saja.
Produk tersebut biasanya berlabel “jamu” dan dosisnya harus rendah.

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penggunaan minyak asiri:

*    Tidak boleh dioles langsung di bawah hidung, di punggung atau dada. Pengolesan di bawah hidung dapat menyebabkan kram pada otot tenggorokan.
*    Juga tidak disarankan untuk mengoleskan di atas bantal.
*    Bila ingin mengoleskan ke dada, campurkan 5 tetes minyak asiri dengan secangkir minyak zaitun.
*    Masukkan 3-5 tetes pada cawan aroma terapi. Gunakan dalam suhu ruangan yang baik.

Salam
Bunda Zilah

Tips agar balita tak lagi ngompol

Meski sudah memakai pampers, bukan berarti balita Bunda terus dibiasakan buang air kecil di celana. Karena tidak mungkin juga dia bisa memakainya hingga besar nanti. Balita juga perlu belajar untuk tidak ngompol.

Nah, jika Bunda merasa saat ini balita sudah seharusnya mulai berhenti memakai pampers, lakukan beberapa hal berikut ini, agar tidak ngompol, terutama saat malam hari.

*    Jangan bangunkan anak di malam hari untuk ke toilet karena tindakan ini berarti tidak memberi kesempatan balita belajar mengontrol buang air kecil atas kesadarannya sendiri.

*    Batasi minum menjelang tidur akan mengurangi frekuensi anak buang air kecil.

*    Minta balita ke toilet sebelum tidur meski dia tidak selalu buang air kecil setiap kali diajak ke toilet. Lama-lama menjadi kebiasaannya untuk pipis sebelum tidur sehingga ia tak lagi mengompol.

*    Tak perlu marah bila sesekali anak masih mengompol. Menghilangkan kebiasaan mengompol merupakan proses yang butuh waktu dan kesabaran.

Salam
Bunda Zilah

Tips Jitu Menghilangkan Bau Ompol


Umumnya anak usia di bawah 3 tahun masih mengompol saat tidur malam. Hasilnya adalah noda dan bau pesing dari ompol pada kasur dan pakaian. Tugas bunda adalah membersihkan dan membuatnya menjadi harum kembali. Kebanyakan bunda hanya menjemurnya di bawah sinar matahari. Namun, terkadang hasilnya kurang maksimal karena berbagai alasan. Noda dan bau ompol pun tidak mau hilang. Berikut tips menghilangkan bau pesing yang membandel :

1. Menghilangkan bau pesing pada baju anak atau seprai :

    - Segera cuci seprai dan baju yang basah karena ompol ompol
    - Cara mencucinya dengan menambahkan ½ gelas cuka putih ke dalam air cucian
    - Lalu cuci baju dan seprai seperti biasa. Bau pesing pun akan hilang

2. Menghilangkan bau pesing pada kasur :

Cara 1 - Gunakan hidrogen peroksida dan soda kue

    - Ompol yang banyak biasanya dapat merembes sampai ke kasur. Dengan menjemur kasur saja tidak cukup untuk membuat baunya hilang
    - Gunakan handuk atau kain bersih dan kering untuk menyerap sisa ompol. Caranya dengan menekan handuk atau kain pada bagian yang terkena ompol, bukan digosok - gosok. Lakukan hingga cukup kering atau tidak lembab
    - Basahi area bekas ompol dengan hidrogen peroksida. Diamkan selama 5 menit. Lalu, gunakan handuk untuk menyerap sisa hidrogen peroksida dengan cara ditekan - tekan. Biarkan kasur kering sepenuhnya
    - Setelah kering, taburkan soda kue di area bekas ompol dan diamkan selama 24 jam. Setelah itu, gunakan mesin penghisap debu untuk menyedot sisa - sisa soda kue atau bersihkan dengan peralatan lain hingga kasur bersih tanpa soda kue. Kasur pun bersih dan bebas bau tak sedap!

Cara 2 - Gunakan soda kue dan cuka

    - Campurkan baking soda dan air. Lalu, gosokkan atau tuang pada bagian yang berbau pesing
    - Tuangkan cuka putih di atasnya dan letakkan beberapa kain bersih di atasnya untuk mengeringkan. Ulangi hingga 2x dan jangan berlebih agar tidak merusak kasur atau alas lain
    - Cuci dengan air dan keringkan kembali dengan handuk atau kain kering lainnya
    - Untuk hasil maksimal, jemur hingga kering atau bisa juga menggunakan hair dryer
    - Bau cuka kemungkinan akan menetap hingga dua hari, namun setelah itu bau pesing akan hilang

Cara 3 - Gunakan obat kumur

    - Campur obat kumur dengan air
    - Bersihkan area yang terkena ompol dengan larutan tersebut
    - Letakkan beberapa kain bersih di atasnya untuk mengeringkan
    - Bau larutan akan bertahan sekitar dua hari dan pada akhirnya tidak tercium lagi bau ompol

Cara 4 - Gunakan tepung maizena

    - Sebarkan tepung pada bagian yang terkena ompol
    - Lalu, bersihkan dengan air. Bau ompol pun tak tercium lagi

Cara 5 - Gunakan alkohol 70%

    - Tuang alkohol secukupnya pada area yang terkena ompol
    - Lalu serap dengan kain bersih. Segera jemur di bawah sinar matahari

Bunda,  Kita juga bisa menggunakan kasur atau sprei waterproof  yang tidak akan rusak atau berbau bila terkena ompol si kecil. Selamat mencoba dan semoga berhasil!

Salam
Bunda Zilah

Saturday, December 13, 2014

Gaya Belajar Berdasarkan Jenis Kecerdasan yang Menonjol


Gaya Belajar
Model Multiple Inteligensi ini dapat digunakan untuk mengenali gaya belajar anak sesuai dengan jenis kecerdasan anak yang menonjol.

1.      Anak Visual (spasial)
Anak visual banyak belajar dan menyerap informasi dari apa-apa yang dilihatnya. Mereka sangat menyukai gambar, warna, diagram, dan segala yang terlihat, baik dalam bentuk 2 dimensi atau 3 dimensi. Anak visual biasanya juga spasial, pandai membayangkan ruang 3 dimensi. Jika bepergian ke suatu tempat, mereka tidak mengingat berdasarkan nama jalan, tetapi bangunan atau simbol yang mereka lihat sebagai penanda visual.

Media dan cara belajar:
a.   menggunakan gambar, diagram, grafik, warna-warni, besar-kecil,
b.   belajar berkhayal secara visual, membayangkan sebuah konsep/informasi dengan: tempat, bentuk, warna, menggunakan layout, spasial, peta, maket, realitas
c.   mainan: kamera, pensil/spidol warna, balok aneka warna,
d.   ganti kata dengan gambar; bantu pemahaman kata dengan warna

2.       Anak Aural (auditori-musikal).
Anak aural menyerap informasi dengan pendengaran; baik suara maupun musik. Mereka sensitif dengan intonasi, irama, dinamika, tempo, keras-pelan, suara jauh-dekat. Anak aural belajar sambil mendengarkan musik, tidak menyukai “kesunyian”. Mereka senang bersenandung, membuat nada/rima sendiri. Bagi anak aural, bunyi/nada/lagu membawa pada sebuah emosi atau peristiwa tertentu. Walaupun sedang membaca buku, mereka membutuhkan suara/musik untuk menemaninya.

Media dan cara belajar:
a.   menggunakan metode ceramah/kuliah
b.   menggunakan melodi untuk teks; bergumam
c.   membaca dengan suara keras (read aloud)
d.   membangun suasana musikal utk menciptakan suasana
e.   menggunakan media audio visual CD/VCD
f.    mendengarkan kuliah/pidato/radio di rumah dan jalan


3.       Anak Verbal (linguistik).
Anak verbal menyukai kata dan bahasa. Mereka pandai membuat distingsi makna kata, baik secara lisan maupun tulisan. Anak-anak verbal memilih kata, berkata-kata atau menulis secara terstruktur dengan pilihan kata/kalimat yang baik. Mereka sensitif terhadap pilihan kata dan mengingat sebuah tempat/peristiwa/konsep dengan nama dan kata-kata kunci. Anak-anak verbal biasanya senang membaca dan menulis; membuat sajak, puisi, diari, rima, berpidato, dan sebagainya.

Media dan cara belajar:
a.   menggunakan cara yang umum seperti di kelas; buku dan ceramah
b.   melakukan diskusi
c.   membaca dan menulis
d.   bermain peran (role-playing)


4.       Anak Fisik (kinestetik).
Anak fisik menggunakan anggota badan mereka untuk belajar. Mereka senang mencoba dan melakukan segala sesuatu sendiri (learning by doing). Mereka belajar dengan cara: menyentuh, membangun, memperbaiki, membuat. Mereka seringkali tidak sabar membaca buku petunjuk atau diagram, dan langsung ingin mencoba melakukan sendiri. Anak-anak fisik sensitif terhadap tekstur, cara kerja, dan realitas fisik yang terlihat nyata di hadapannya. Mereka tidak suka berkhayal atau membayangkan.

Media dan cara belajar:
a.   menggunakan pekerjaan tangan, hands-on projects
b.   menulis, menggambar, membuat maket
c.   merakit benda, memperbaiki barang rusak, membuat rancangan
d.   berolahraga dan permainan
e.   aktivitas di luar rumah (outdoor activities)
f.   drama dan permainan peran
g.   balok, robot, mesin, alat-alat olahraga


5.       Anak Logis (matematis).
Anak logis menggunakan logika, argumen, dan mencari pola keteraturan.
Anak logis senang mencari struktur dan pola dari segala sesuatu yang ada di sekitarnya. Mereka pandai mencari hubungan, membuat perbandingan, memilah dan membuat klasifikasi. Anak logis senang melakukan pekerjaan mental/berfikir. Anak logis adalah tipikal anak yang berhasil di model belajar seperti sekolah. Masyarakat saat ini sangat menghargai anak logis.

Media dan cara belajar:
a.   menggunakan buku dan teori mengenai berbagai hal
b.   bermain puzzle dan teka-teki
c.   membuat aturan dan prosedur yang jelas
d.   membuat rencana dan jadwal


6.       Anak Sosial (interpersonal).
Anak sosial memiliki kecenderungan untuk bergaul dan berkelompok secara sosial. Mereka supel dan pandai bergaul dengan siapapun, baik dengan teman sebaya maupun orang yang lebih tua/lebih muda. Orang mendengarkan dan menyukai mereka. Mereka menikmati pertemanan, berbagi cerita atau ilmu dengan orang lain. Anak sosial mendapatkan ilmu dari mendengarkan orang lain atau mencari umpan balik dari respon orang lain terhadap apa-apa yang disampaikannya.

Media dan cara belajar:
a.   mengikuti kelompok, klub, organisasi
b.   melakukan proyek yang dikerjakan bersama
c.   berdiskusi dan bermain peran (role-playing)
d.   melakukan kegiatan lapangan yang melibatkan banyak orang
e.   mengikuti seminar atau training dengan sistem kelas


7.       Anak Penyendiri (intrapersonal).
Anak penyendiri memiliki kecenderungan pendiam dan reflektif. Mereka lebih efektif untuk belajar jika seorang diri, bukan dalam kelompok. Anak penyendiri biasanya memiliki kecenderungan untuk mandiri, mengenali kekuatan dan kekurangan pribadi. Anak penyendiri sensitif terhadap pribadi dan kedalaman saat mempelajari atau mengerjakan sesuatu.

Media dan cara belajar:
a.  menekuni hobi atau sesuatu yang ditekuni
b.  mengeksplorasi buku atau materi-materi yang bisa dilakukan sendiri
c.   mengerjakan proyek mandiri
d.   membuat jurnal, diari, blog


Artikel terkait :
Multiple Intelligensi

Multiple intelegensi



Didalam dunia pendidikan saat ini yang dikatakan cerdas adalah yang nilai ujiannya 100, yang matematikanya jago, yang IQ nya tinggi.

Namun pernyataan itu tidak selalu benar. Banyak orang IQ – nya tinggi tetapi gagal dalam hidup. Maka disadari bahwa IQ meskipun tinggi namun bukan segala–galanya. Perlu disadari pula dengan penemuan SQ ( spiritual quotient) dan EQ ( emotional quotient ) maka IQ, EQ, dan SQ perlu dikembangkan secara bersamaan, agar seseorang berhasil. Prof. Dr.Howard Gardner seorang psikolog dan ahli pendidikan dari Universitas Harvard AS merumuskan teorinya Multiple Intelligences ( kecerdasan ganda / majemuk ).
Dengan teori Multiple Inteligensinya Gardner menekankan, bahwa kecerdasan tidak hanya berupa kemampuan untuk menyelesaikan tugas-tugas di sekolah saja yang lebih banyak kaitannya dengan kemampuan verbal logis, melainkan kecerdasan itu adalah kumpulan kemampuan yang dimiliki seseorang untuk memahami informasi, mengumpulkan fakta  dan menyampaikan pengetahuan yang didapatnya.

Pembagian Kecerdasan Manusia:
Sebelum menerapkan MI sebagai suatu strategi dalam pengembangan potensi seseorang, perlu kita kenali atau pahami ciri-ciri yang dimiliki seseorang.

1.     Kecerdasan Linguistik
Kecerdasan dalam mengolah kata-kata secara efektif baik bicara ataupun menulis (jurnalis, penyair, pengacara, editor , dramawan, sastrawan, orator).
Kemampuan ini berkaitan dengan penggunaan bahasa secara umum.
Orang yang memiliki intelegensi linguistik tinggi akan berbahasa dengan lancar, baik, dan lengkap.
Ia mudah untuk mengembangkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa, mudah belajar beberapa bahasa. Orang tersebut dengan mudah mengerti urutan dan arti kata-kata dalam belajar bahasa. Mereka mudah untuk menjelaskan, mengajarkan, dan menceritakan pemikirannya pada orang lain.

Tokoh terkenal seperti : Sukarno, Paus Yohanes Paulus II, Winston Churhill.

Ciri-ciri :
a.       dapat berargumentasi, meyakinkan orang lain, menghibur atau mengajar dengan efektif lewat kata-kata
b.      gemar membaca dan dapat mengartikan bahasa tulisan dengan jelas
c.       suka menulis kreatif
d.      suka mengarang kisah khayal atau menceritakan lelucon
e.       sangat hafal nama, tempat, tanggal atau hal-hal kecil
f.       membaca di waktu senggang
g.      mengeja kata dengan tepat dan mudah
h.      suka mengisi teka-teki silang
i.         menikmati dengan cara mendengarkan
j.        unggul dalam mata pelajaran bahasa (membaca, menulis dan berkomunikasi)


2.      Kecerdasan Matematis-Logis
Kecerdasan dalam hal angka dan logika (ilmuwan, akuntan, programmer)

Kemampuan ini berkaitan dengan penggunaan bilangan dan logika secara efektif.
Orang yang memiliki intelegensi matematis-logis sangat mudah membuat klasifikasi dan kategorisasi dalam pemikiran serta cara mereka bekerja.
Dalam menghadapi banyak persoalan, dia akan mencoba mengelopokkannya sehingga mudah dilihat mana yang pokok dan yang tidak, mana yang berkaitan antara satu dan lainnya, serta mana yang merupakan persoalan lepas.
Maka dia tidak mudah bingung. Pemikiran orang dengan intelegensi matematis-logis adalah induktif dan dedukti, jalan pikiran bernalar dengan mudah mengembangkan pola sebab akibat.

Tokoh terkenal seperti : Einstein ( ahli fisika ), Habibie ( ahli pesawat )

Ciri-ciri :
a.       mudah membuat klasifikasi dan kategorisasi
b.      berpikir dalam pola sebab akibat, menciptakan hipotesis
c.       pandangan hidupnya bersifat rasional
d.      menghitung problem aritmatika dengan cepat di luar kepala
e.       suka mengajukan pertanyaan yang sifatnya analisis, misalnya mengapa hujan turun?
f.       ahli dalam permainan catur, halma dsb
g.      mampu menjelaskan masalah secara logis
h.      suka merancang eksperimen untuk membuktikan sesuatu
i.        menghabiskan waktu dengan permainan logika seperti teka-teki, berprestasi dalam Matematika dan IPA

3.      Kecerdasan Visual-Spasial
Kecerdasan yang mencakup berpikir dalam gambar, serta mampu untuk menyerap, mengubah dan menciptakan kembali berbagai macam aspek visual (arsitek, fotografer, designer, pilot, insinyur, pemburu, dekorator)
Kemampuan untuk menangkap dunia ruang visual secara tepat dan kemampuan untuk mengenal bentuk dan benda secara tepat serta mempunyai daya imaginasi secara tepat.
Meski melihat dari jauh, ia dapat memperkirakan letak benda itu.
Orang yang memiliki intelegensi ruang-visual tinggi punya persepsi yang tepat tentang suatu benda dengan ruang disekitarnya, ia dapat memandang dari berbagai sudut.
Maka, ia dapat menggambarkan kedudukan ruang dengan baik.

Tokoh terkenal seperti Sidharta ( pemahat ), Pablo Pacasso ( pelukis )

Ciri-ciri :
a.       kepekaan tajam untuk detail visual, keseimbangan, warna, garis, bentuk dan ruang
b.      mudah memperkirakan jarak dan ruang
c.       membuat sketsa ide dengan jelas
d.      memberikan gambaran visual yang jelas ketika menjelaskan sesuatu
e.       mudah membaca peta atau diagram
f.       menggambar sosok orang atau benda persis aslinya
g.      senang melihat film, slide foto,atau karya seni lainnya
h.      sangat menikmati kegiatan visual,seperti teka-teki atau sejenisnya
i.        suka melamun dan berfantasi
j.        mencoret-coret di atas kertas atau buku tugas sekolah
k.      lebih memahamai informasi lewat gambar daripada kata-kata atau uraian
l.        menonjol dalam mata pelajaran seni

4.      Kecerdasan Kinestetik-Jasmani

Kecerdasan menggunakan tubuh atau gerak tubuh untuk mengekspresiakan gagasan dan perasaan (atlet, pengrajin, montir, menjahit, merakit model, penari)

Kemampuan menggunakan tubuh atau gerak tubuh untuk mengekspresikan gagasan dan perasaan. Orang yang memiliki intelegensi kinestik-badani dengan mudah dapat mengungkapkan diri dengan gerak tubuh mereka. Apa yang mereka pikirkan dan rasakan dengan mudah diekspresikan dengan gerak tubuh, dengan tarian dan ekspresi tubuh. Mereka juga dengan mudah dapat memainkan mimik, drama, dan peran. Mereka dengan mudah dan cepat melakukan gerak tubuh dalam olahraga dengan segala macam variasinya. Yang sangat menonjol dalam diri mereka adalah koordinasi dan fleksibilitas tubuh yang begitu besar.

Tokoh terkenal seperti : Charlie Chaplin ( pemain pantonim yang ulung ), Steven Seagal ( actor )


Ciri-ciri :
a. cekatan dan tidak bisa tinggal diam
b.berminat dengan segala sesuatu
c. banyak bergerak ketika duduk atau mendengarkan sesuatu
d. aktif dalam kegiatan fisik seperti berenang, bersepeda, hiking atau skateboard
e. perlu menyentuh sesuatu yang sedang dipelajarinya
f. menikmati kegiatan melompat, lari, gulat atau kegiatan fisik lainnya
g.memperlihatkan keterampilan dalam bidang kerajinan tangan seperti mengukir, menjahit, memahat
h.pandai menirukan gerakan, kebiasaan atau prilaku orang lain,
i.  bereaksi secara fisik terhadap jawaban masalah yang dihadapinya
j.  suka membongkar berbagai benda kemudian menyusunnya lagi
k.berprestasi dalam mata pelajaran olahraga dan yang bersifat kompetitif


5.      Kecerdasan Musikal

Kecerdasan untuk mengembangkan, mengekspresikan dan menikmati bentuk musik dan suara (konduktor, pencipta lagu, penyanyi, komponis, dsb)

Kemampuan untuk mengembangkan , mengekspresikan dan menikmati bentuk – bentuk musik dan suara, peka terhadap ritme, melodi, dan intonasi serta kemampuan memainkan alat musik, kemampuan menyanyi, kemampuan menciptakan lagu, kemampuan untuk menikmati lagu, musik dan nyanyian.

Tokoh terkenal seperti Beethoven, Mozart.


Ciri-ciri :
a. peka nada dan menyanyi lagu dengan tepat
b.dapat mengikuti irama
c. mendengar musik dengan tingkat ketajaman lebih
d.suka memainkan alat musik di rumah atau di sekolah
e. mudah mengingat melodi suatu lagu
f. lebih bisa belajar dengan iringan music
g.bernyanyi atau bersenandung untuk diri sendiri atau orang lain
h.mudah mengikuti irama music
i.  mempunyai suara bagus untuk bernyanyi
j.  berprestasi bagus dalam mata pelajaran musik


6.      Kecerdasan Interpersonal

Kecerdasan untuk mengerti dan peka terhadap perasaan, intensi, motivasi, watak dan temperamen orang lain (networker, negotiator, guru, komunikator, fasilitator)

Kemampuan untuk mengerti dan menjadi peka terhadap perasaan , intensi, motivasi, watak, temperamen orang lain. Kepekaan akan ekspresi wajah, suara, isyarat dari orang lain juga termasuk dalam intelegensi inti. Secara umum intelegensi interpersonal berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk menjalin relasi dan komunikasi dengan berbagai orang. Orang yang kuat dalam intelegensi interpersonalnya biasanya sangat mudah bekerja sama dengan orang lain, dan mudah berkomunikasi dengan orang lain. Hubungan dengan orang lain bagi mereka menyenangkan dan sepertinya keluar begitu saja secara otomatis.

Tokoh terkenal Mahatma Gandhi ( tokoh perdamaian India ), Ibu Teresa ( Pejuang kaum miskin )

Ciri-ciri :
a. menghadapi orang lain dengan penuh perhatian, terbuka
b.menjalin kontak mata dengan baik
c. menunjukan empati pada orang lain
d. mendorong orang lain menyampaikan kisahnya
e. mempunyai banyak teman
f. suka bersosialisasi di sekolah atau di lingkungan tempat tinggalnya
g.banyak terlibat dalam kegiatan kelompok di luar jam sekolah
h.berperan sebagai penengah ketika terjadi konflik antartemannya
i.  berempati besar terhadap perasaan atau penderitaan orang lain
j.  sangat menikmati pekerjaan mengajari orang lain
k.berbakat menjadi pemimpin dan berperestasi dalam mata pelajaran ilmu sosial


7.      Kecerdasan Intrapersonal
Kecerdasan pengetahuan akan diri sendiri dan mampu bertidak secara adaptif berdasar pengenalan diri (konselor, teolog)

Kemampuan berkaitan dengan pengetahuan akan diri sendiri dan kemampuan untuk bertindak secara adaptif berdasar pengalaman diri serta mampu berefleksi dan keseimbangan diri. Orang ini punya kesadaran tinggi akan gagasan – gagasannya dan mempunyai kemampuan untuk mengambil keputusan pribadi.
Ia sadar akan tujuan hidupnya, ia juga dapat mengatur perasaan dan emosinya sehingga kelihatan tetap tenang.
Orang yang menonjol dalam intelegensi intrapersonal biasanya mudah berkonsentrasi dengan baik, dapat mengekspresikan perasaan-perasaan mereka yang berbeda dengan tenang, pengenalan akan diri sendiri lebih mendalamdan seimbang, orangnya kebanyakan reflektif, suka bekerja sendiri dan cenderung pendiam

Ciri-ciri :
a.       membedakan berbagai macam emosi
b.      mudah mengakses perasaan sendiri
c.       menggunakan pemahamannya untuk memperkaya dan membimbing hidupnya
d.      mawas diri dan suka meditasi
e.       lebih suka kerja sendiri
f.       memperlihatkan sikap independen dan kemauan kuat
g.      bekerja atau belajar dengan baik seorang diri
h.      memiliki rasa percaya diri yang tinggi
i.        banyak belajar dari kesalahan masa lalu
j.        berpikir fokus dan terarah pada pencapaian tujuan
k.      banyak terlibat dalam hobi atau proyek yang dikerjakan sendiri.


8.      Kecerdasan Naturalis

Kecerdasan memahami dan menikmati alam dan menggunakanya secara produktif dan mengembangkam pengetahuan akan alam
(petani, nelayan, pendaki, pemburu)

Kemampuan untuk mengerti flora dan fauna dengan baik, menikmati alam, mengenal tanaman dan binatang dengan baik.
Orang yang punya intelegensi lingkungan tinggi biasanya mampu hidup diluar rumah, dapat berkawan dan berhubungan baik dengan alam, mudah membuat identifikasi dan klasifikasi tanaman dan binatang.
Orang ini mempunyai kemampuan mengenal sifat dan tingkah laku binatang, biasanya mencintai lingkungan, dan tidak suka merusak lingkungan.

Tokoh terkenal Charles Darwin (dapat mengidentifikasi dan mengklasifikasikan serangga, burung, ikan, mamalia, dan mengembangkan teori evolusi.

Ciri-ciri :
a. mencintai lingkungan
b.mampu mengenali sifat dan tingkah laku binatang
c. senang kegiatan di luar (alam)
d.suka dan akrab pada berbagai hewan peliharaan
e. sangat menikmati berjalan-jalan di alam terbuka
f. suka berkebun atau dekat dengan taman dan memelihara binatang
g.menghabiskan waktu di dekat akuarium atau sistem kehidupan alam
h.suka membawa pulang serangga, daun bunga atau benda alam lainnya
i.  berprestasi dalam mata pelajaran IPA, Biologi, dan lingkungan hidup

Artikel terkait :
Gaya Belajar Berdasarkan Jenis Kecerdasan yang Menonjol