Anak susah makan merupakan permasalahan yang sering dikeluhkan orang tua,
terutama para bunda.
Berbagai cara seolah tidak berhasil dilakukan untuk
mengatasi anak yang sulit makan.
Bahkan tak jarang para bunda menjadi tertekan dan stress
dalam menghadapi buah hatinya.
Setiap bunda selalu diliputi kekhawatiran soal kecukupan
gizi buah hatinya.
Belum lagi jika anak susah makan atau pilih-pilih makanan.
Saat inilah Bunda mesti lebih cermat memperhatikan pola makannya.
Mulai dari memberinya bubur susu, sari buah, lalu bertahap ke tekstur makanan yang lebih padat seperti nasi tim, dan seterusnya.
Sayangnya proses ini tak selalu berjalan mulus, ada beberapa penyebab yg mambuat si kecil susah makan.
Biasanya ini terjadi ketika usianya memasuki tahun pertama.
Masalah tersebut biasanya berupa menolak makanan, tidak suka sayur, hanya mau makan yang itu-itu saja (picky eater), atau mengemut makanannya berlama-lama. Kondisi ini sudah barang tentu membuat ibu khawatir akan kecukupan gizi si kecil, mengingat mereka masih dalam masa tumbuh kembang.
Faktor penyebab seorang anak susah makan dikarenakan faktor fisik dan faktor psikis.
Faktor fisik meliputi terdapatnya gangguan di organ pencernaan maupun terdapatnya infeksi dalam tubuh anak.
Sedangkan faktor psikis meliputi gangguan psikologis pada anak, seperti kondisi rumah tangga yang bermasalah, suasana makan yang kurang menyenangkan, tidak pernah makan bersama orangtua, maupun anak dipaksa memakan makanan yang tidak disukai.
Bagaimana mengatasinya?
Tips berikut
mungkin dapat membantu Bunda;
1. Coba
sajikan makanan dalam porsi kecil.
Ingat,
lambung si kecil belum mampu menampung makanan terlalu banyak, jadi berikan ia
makanan sedikit demi sedikit.
2. Variasi
makanan.
Cobalah buat
beberapa pilihan menu makanan, lalu biarkan buah hati Bunda memilih makanan
yang ia sukai. Biasanya anak lebih suka dengan makanan pilihannya.
3. Sajikan
dengan menarik
Setelah
menyajikan banyak pilihan, sajikan dengan tampilan menarik. Misalnya, mencetak
nasi goreng dalam cetakan teddy bear atau bebek kecil. Contoh: Makanan Unik
4. Jadikan
saat makan menyenangkan
Hindari
mengancam, menghukum, atau menakut-nakuti anak agar ia makan lebih banyak. Ini
akan membuatnya merasa bahwa saat makan merupakan saat yang tidak menyenangkan.
Dan bukan tak mungkin menimbulkan trauma psikologis baginya.
5. Makan
teratur
Jadwalkan
waktu makan dengan teratur, agar si kecil terbiasa dengan waktu makannya. Sama
halnya dengan waktu tidur, mandi dan sebagainya.
6. Beri
cemilan sehat
Setelah bisa
berjalan, si kecil gemar bereksplorasi dengan lingkungannya. Apalagi ketika
memasuki usia 2 tahun, aktivitasnya semakin banyak saja. Ini mungkin membuatnya
sulit untuk duduk manis dan makan dengan tenang. Untuk menyiasatinya, berikan
ia cemilan sehat dalam porsi kecil namun beragam. Misalnya saja bola-bola
kentang isi wortel dan daging cincang, sus mini isi fla coklat, donat tabor
keju, dan sebagainya.
7. Hindarkan
gaya memaksa dan mengancam dalam membujuk anak. Selama waktu makan, minimalkan
gangguan, misalnya matikan televisi dan jauhkan buku atau mainan dari meja
makan.
8.
Libatkanlah anak untuk menyiapkan makanan.
Misalnya
dengan meminta pertolongannya untuk mengambilkan buah atau sayur di swalayan
maupun membantu menyiapkan meja makan. Selain itu, anak bunda memerlukan contoh
dari orang tuanya. Bila bunda mengkonsumsi makanan sehat, maka anak akan
mencontoh pola makan bunda sebagai orang tua.
9. Hindari
memberi iming-iming makanan penutup sebagai hadiah.
Hal ini
dapat menyiratkan bahwa makanan penutup merupakan makanan yang paling enak dan
baik untuk anak. Selain itu, dapat meningkatkan keinginan mengkonsumsi makanan
manis bagi anak. Bunda dapat memberikan makanan penutup selama 2 hari dalam
seminggu, sedangkan pada pekan berikutnya tidak bunda berikan. Buah, yogurt
atau makanan sehat lain dapat bunda ganti sebagai makanan penutup.
10. Batasi
pemberian minuman di sela-sela waktu makan.
Minuman
rendah lemak maupun jus buah segar memang penting untuk anak, namun bila anbunda
terlalu banyak minum, tidak akan ada tempat yang cukup untuk makanan maupun
kudapan sehat yang bisa masuk ke perut anak.
Salam
Bunda Zilah
Bunda Zilah
No comments:
Post a Comment