Thursday, August 31, 2017

Menjadikan Ibadah Anak Kita Menyenangkan

Oleh ibu Elly Risman
The CEO Building, 30 Agustus 2017

Mengapa ibadah perlu menyenangkan?
- karena target yang kita latih itu adalah anak-anak.
Pada fase anak, pusat perasaan yg berkembang lebih dulu. Jadi kenalkan dengan perasaan. Rasa sayang sama allah.
Sayang sama ayah bunda.
Sabar
Minta maaf
Bilang terima kasih
Segala sesuatu yg berputar pada perasaan.

- karena tujuan kita adalah sesuai perintah Allah, yaitu yg tercantum dalam surat QS. Adz Dzariyat ayat 56:

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالاِنسَ إِلا لِيَعْبُدُونِ
"Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku"

Kesadaran bahwa tujuan utama mengasuh anak adalah menjadikan mereka penyembah Allah.
Penanggung jawab utama AYAH.
Supaya menjadi ibadah yang baik benar, maka harus ada kerjasama orang tua. Tidak bisa ibunya saja, atau hanya ayahnya saja.
Tanggung jawab orang tua :
- membentuk kebiasaan dan meninggalkan kenangan. Supaya anak faham, tidak terbebani dan tidak menolak karena senang.
Ukir kenangan yang menyenangkan,
Jadi buatlah anak SUKA dan BAHAGIA.
Ingat, Anak adalah TITIPAN ALLAH
Anak adalah amanah yang harus dipertanggungjawabkan ke pemiliknya.
Anak-anakmu bukan pilihanmu, tapi takdir.
Jadi baik anak ataupun kita orangtuanya tidak bisa memilih. Maka terimalah takdir itu sebaik2nya.

Tantangan mengajarkan anak beribadah menyenangkan :
1. Dari dalam diri dan pasangan ➡ selesaikan urusan diri sendiri dan pasangan :
- Dulu diajarkan beribadahnya gimana?
- Rasanya gimana?
- Apakah pemahaman agamanya terbatas atau tidak?
- ingat dari awal pernikahan, bahwa tujuan hidup anak dan seluruh keluarga adalah penyembah Allah.
- dan ingat juga, bahwa penanggungjawab utama adalah AYAH
Ayah harus menggariskan semua hitam di atas putih mau jadi apa anak kita.
- kesimpulan dari penelitian Harvard : anak-anak yang dekat dengan ayah menjadi orang dewasa yang suka menghibur orang lain, punya harga diri yang tinggi, prestasi akademis di atas rata-rata, lebih pandai bergaul.
Berapa menit masing-masing anak dapat berbicara dan berinteraksi dengan ayah?
- apakah komunikasi kita tergesa-gesa? Apakah pesan sampai?
- Bagaimana gaya komunikasi kita?
Kekeliruan Dalam Komunikasi : memerintah, menyalahkan, meremehkan, membandingkan, mencap/label, mengancam, menasehati, membohongi, mengeritik, menyindir, menganalisa.
"Orang kalau diabaikan perasaannya, dari ujung rambut hingga ujung kaki tidak akan berharga dirinya."

2. Kita mengasuh generasi alpha
- generasi Y lahir tahun 1980-1994
- generasi z lahir tahun 1994-2009
- generasi alpha lahir 2010-2025 : mereka hidup dengan Internet, semua serba cepat, instan, biasa multiswitching (dari BBM ke kine ke FB, dll), memiliki tata nilai yang berbeda.

Ibadah, iman, akhlak letaknya di pre frontal Cortex (PFC) ➡ di dahi.
Maka mereka tidak bisa mengambil keputusan.
Kalau akademis ada di dalam otak anak.
3. beban pelajaran yang berat
4. peer presure
5. ancaman dari agama & kepercayaan lain
6. perubahan nilai dalam masyarakat kita

Untuk tantangan ini, maka Mulai dari mana untuk menyelesaikannya?
1. Selesaikan urusan dengan diri sendiri dan pasangan. Cleaning pola pengasuhan di masa lalu. Lepaskan Inner child within you.

Masing-masing harus mengenali inner child nya. Kemudian selesaikan dulu.
Bagaimana caranya ?
Ingat, Kalau bukan karena rahmat Allah maka sikapmu kasar dan hatimu keras.
Semua pengalaman yg dimiliki akan bikin otomatis kasar.

Maafin masa lalu. Minta ampun pada Allah, minta kemampuan pada Allah untuk memaafkan.

Jika perasaan dominan maka bagian berpikir tidak bisa berpikir..

Merdekain diri..

Jika itu tidak selesai..
Anda butuh profesional help. Psikolog atau psikiater.

2. Bermula dari ibu bapaknya

3. Sadari : sasaran tembak pengasuhan.

4. Kenali keunikan dan tahapan perkembangan otak anak.

5. Landasan ibadah menyenangkan.

6. Kaidah yang harus diperhatikan.

Kenapa kita harus berubah? Karena anak mengikuti role model yaitu ayah ibunya.
Kita hutang banyak banget sama anak kita.

Saat kita salah pengasuhan, maka kita berarti menabung untuk kesalahan yang sama dalam mendidik cucu kita. (Dosa dosa pengasuhan).

Bermula-lah dari ibu bapaknya!
Jadi orang tua itu harus berpartnership.

Bagaimana ngajarin anaknya sholat kalau ortu nya gak sholat.

Bagaimana bisa menyuruh anaknya sholat ke masjid kalau orang tuanya gak pernah ngajak ke masjid.

Kecintaan pada masjid itu pakai perasaan.

Bapak dan ibu harus bekerjasama.

Tujuan berkeluarga : menjadikan anak yang mencintai Allah dan BAHAGIA

Ayah penentu GBHK

Ibu2 UPT = pelaksana teknis

Perencanaan - pelaksanaan - evaluasi

Ibu siang ngajarin anakmya
Bapak malam isi kultum buat anaknya

Target per anak, anak beda2 jd masing2 anak punya kurikulum sendiri.

Pembagian kerjasama
Kita kontrol
Dasarnya musyawarah.
Bagi tugas menyampaikan

Godaan mendidik anak dr kain sarung kita (suami atau istri).

Sasaran tembak : anakku harus sholeh dulu baru pinter.
Anak2 butuh pelukan supaya jiwa tidak hampa.
Menurut penelitian, Otak baru sempurna berhubungan usia 7 th.
Tapi cortex baru nyambung ke pre frontal cortex tex usia 20th.
Tapi dalam islam usia 14-16 th

Karena islam tidak mengenal masa remaja.

Kenapa anak usia 17th bisa jd pemimpin perang.
Karena pengasuhan dalam islam.

Anda adalah rumah produksi maka hasilkanlah anak2 anda menjadi anak yg terdidik dan terpelajar termasuk cara dia beribadah.

Cara pandang harus diubah..
Buka BISA tapi SUKA beribadah.
Jangan lupa berdo'a dan tetap Semangat dan bersungguh sungguh.
"Maka bersungguh2 lah karena Allah senang dengan orang yg bersungguh-sungguh"

Sesuaikan dg kondisi anak anda..
Jangan ikut2an anak orang lain.

Landasan spiritual :
1. Qur'an hadist
2. Pendapat para nabi

Katakan kepada mukmin untuk menahan pandangan dan kemaluanmu.

Allah tau apa yg kamu kerjaan.

Landsan medis cara kerja otak

Landasan psikologis :
Kalau masih kecil sdh dibentuk
Daya ingat masih kuat belajar diwaktu kecil
Dunianya terbatas.

Usia 5-8
Ibadah bukan kewajiban, tapi perkenalan, latihan dan pembiasaan.

Kalau sudah dibilangin berkali-kali, tapi masih tetap.
Duduk diatas kursi..
Tarik napas dalam2..
Katakan = dasar memang sambungan otak belum bersambungan.. sabaaar...

Wiring menyenangkan dengan 3B (Bercerita, Bermain dan bernyanyi)

Yaitu bercerita
Karena berkisah adalah metode pembelajaran jaman rasulullah.

Anak generasi alpha mesti pakai alat peraga..
Gak bisa kalau cuma dengan ngomong.

Sifat Allah diceritakan pakai cerita.

Ngajar harus ada sabarnya karena otaknya belum bersambungan.
- Anak usia 1-5 tahun : butuh 20 tahun masa pengajaran
- anak usia 5-10 tahun : butuh 15 tahun masa pengajaran
- anak usia 10-15 tahun : butuh 10 tahun masa pengajaran.

Jadi kita identifikasi dulu anak kita udah di tahap apa, baru KENAL kah, baru TAHUkah atau sudah ke tahap SUKA

- ada anak SUKA tapi GAK MAU ibadah. Bisa jadi memang anak baru di tangga TAHU.

Contohnya sholat. Kalau ngajakin anak anak sholat,  tapi masih main main, gapapa. Karena memang tahapannya belum wajib. Tapi harus tetap dikasih tahu caranya dan dibiasakan sholat

Ngajar harus ada sabarnya karena otaknya belum bersambungan.

Jangan kehilangan momen emas 5-8.

Apa yg bolong di usia 5-8 kejar sebelum usia 14.

Jangan pernah berputus harapan dari rahmat Allah.

Tips sukses :
1. Sayang sama bunda
2. Sholat tepat waktu pergi ke masjis
3. Puasa senin kamis
4. Baca qur'an pagi sore

Semoga Allah memudahkan
Semangat Berjuang!!!

Note : Resume ini saya buat berdasarkan apa yang saya lihat dan dengar pada acara seminar. Jika ada kekurangan maupun kekeliruan mohon dapat disampaikan kepada saya.


Nur Jazilah
Bintaro, Agustus 2017

No comments:

Post a Comment